PEMBANGUNAN BERTAHAN BERKELANJUTAN YANG HOLISTIK
CONTOH KASUS: TELUK JAKARTA
1.
PRAKATA:
Masalah reklamasi secara umum dan khusus di teluk Jakarta, sudah terjadi pro dan kontra yang melelahkan tanpa berdasarkan data ilmiah yang sah (valid), jujur dan profesional.
Kompleksitas yang sangat rumit dalam proses penentuan perlu atau tidak perlunya reklamasi, seharusnya melalui proses keterlibatan SECARA PROFESIONAL SEMUA PIHAK DALAM ARTI YANG SANGAT-SANGAT LUAS sesuai bidang keahlian masing-masing termasuk kearifan lokal yang bertumpu pada data yang sah untuk mencapai Pembangunan Bertahan Berkelanjutan yang HOLISTIK, tanpa terlebih dahulu dipengaruhi aspek ekonomi maupun politik.
Sangat diharapkan pada waktu yang dekat, ada “perilaku/etika profesional” dari semua pihak untuk mengkritik HANYA sesuai dengan “bidang keahliannya” terhadap suatu rencana “Pembangunan dengan kompleksitas tinggi” yang melibatkan KEAHLIAN BANYAK PIHAK beserta solusinya (tanpa solusi, lebih baik tidak mengkritik apalagi membuat pernyataan penolakan/pembatalan suatu pekerjaan yang melibatkan banyak unsur keilmuan).
Semoga USULAN tulisan ini, menjadi dasar kebersamaan kita semua sebagai anak bangsa untuk mengatasi masalah lingkungan Teluk Jakarta yang nyata, “sangat kompleks” dan sudah sangat menakutkan, bahkan menurut Begawan Lingkungan Prof. Otto Sumarwoto Almarhum “Lingkungan Hidup” Teluk Jakarta sudah hancur.
Masalah reklamasi secara umum dan khusus di teluk Jakarta, sudah terjadi pro dan kontra yang melelahkan tanpa berdasarkan data ilmiah yang sah (valid), jujur dan profesional.
Kompleksitas yang sangat rumit dalam proses penentuan perlu atau tidak perlunya reklamasi, seharusnya melalui proses keterlibatan SECARA PROFESIONAL SEMUA PIHAK DALAM ARTI YANG SANGAT-SANGAT LUAS sesuai bidang keahlian masing-masing termasuk kearifan lokal yang bertumpu pada data yang sah untuk mencapai Pembangunan Bertahan Berkelanjutan yang HOLISTIK, tanpa terlebih dahulu dipengaruhi aspek ekonomi maupun politik.
Sangat diharapkan pada waktu yang dekat, ada “perilaku/etika profesional” dari semua pihak untuk mengkritik HANYA sesuai dengan “bidang keahliannya” terhadap suatu rencana “Pembangunan dengan kompleksitas tinggi” yang melibatkan KEAHLIAN BANYAK PIHAK beserta solusinya (tanpa solusi, lebih baik tidak mengkritik apalagi membuat pernyataan penolakan/pembatalan suatu pekerjaan yang melibatkan banyak unsur keilmuan).
Semoga USULAN tulisan ini, menjadi dasar kebersamaan kita semua sebagai anak bangsa untuk mengatasi masalah lingkungan Teluk Jakarta yang nyata, “sangat kompleks” dan sudah sangat menakutkan, bahkan menurut Begawan Lingkungan Prof. Otto Sumarwoto Almarhum “Lingkungan Hidup” Teluk Jakarta sudah hancur.
2. IDENTIFIKASI MASALAH:
A. KONDISI ALAM
1. Indonesia
adalah Negara Kepulauan memiliki laut yang sangat luas mempunyai perilaku
SANGAT berbeda dengan Benua secara alam, budaya, ragam fauna&flora dan
teknologinya.
2. Indonesia
adalah negara tropis dengan curah hujan yang tinggi.
3. Indonesia
terletak di RING of FIRE.
4. Pantai
utara Jawa MAJORITAS terbentuk dari reklamasi secara alamiah akibat sedimen
(aluvial) hasil erosi dari hulu (peta Geologi Van Bemellen).
5. Data
properti lapisan sedimen pada pantai utara Jawa berlapis-lapis dengan
karakteristik yang berbeda-beda, ada lensa air laut yang terperangkap bahkan di
Jawa Tengah ditemukan lapisan organik (belum lagi lapisan tanah yang ekstrem
berbeda, akibat pergerakan kerak bumi).
6. Karakteris
permukaan lapisan tanah dengan sedimen butir yang sangat halus akan mengalami
penurunan secara alamiah akibat konsolidasi/pemadatan secara gravitasi oleh
beratnya sendiri dalam jangka yang sangat panjang karena proses perpindahan
/terlepasnya lapisan air pada butir sedimen yang sangat halus yang terikat
dalam bentuk tegangan positip dan negatip.
Kebenaran pernyataan, pengambilan air tanah (yang diyakini oleh banyak pihak) menyebabkan penurunan pada “formasi lapisan sedimen seperti ini”, SAMPAI HARI INI belum ada data pendukung yang jelas dan sah untuk membenarkan pernyataan ini.
Kebenaran pernyataan, pengambilan air tanah (yang diyakini oleh banyak pihak) menyebabkan penurunan pada “formasi lapisan sedimen seperti ini”, SAMPAI HARI INI belum ada data pendukung yang jelas dan sah untuk membenarkan pernyataan ini.
7. Penurunan
tidak merata pada permukaan “tanah sedimen” di beberapa tempat di daerah pantai
teluk Jakarta terjadi sedemikian rupanya, sehingga permukaan tanah lebih rendah
dari permukaan laut.
8. Kelandaian
dasar sungai yang lebih rendah dari permukaan laut, membuat air laut merambah
masuk kebadan sungai jauh kedarat, membuat arus air sungai tidak bisa lancar
bahkan tertahan untuk mengalir kelaut.
9. Kenaikan
permukaan laut akibat Global Warming.
10. Dsb.nya
B. KEGIATAN MANUSIA
1. Perputaran
ekonomi Indonesia terpusat di Jakarta.
2.
Populasi manusia sudah melebihi daya dukung Jakarta.
3.
Perbedaan kaya dan miskin sangat jauh.
4.
Kedalaman kolam pelabuhan Tanjung Priuk sangat dangkal dan
diperparah pendangkalannya oleh lajunya sedimen.
5.
Pantai Utara TIDAK BOLEH di kerug, untuk memperdalam kolam
pelabuhan.
6.
Pengerugan semacam ini, dapat berdampak sangat buruk pada
keseimbangan dasar laut dan daratan daerah pantai.
7.
Sistem transportasi masal yang belum memadai menghubungkan
DJABODETABEKJUR.
8.
Jarak antara tempat kerja dengan tempat tinggal para Pekerja
sangat jauh, kontribusi penambahan kemacetan lalu lintas.
9.
Kemacetan lalu lintas (traffic jam) yang sangat parah.
10.
Harga tanah di Jakarta sudah tidak masuk akal.
11.
Pencemaran udara sudah diambang batas yang diizinkan.
12.
Banjir dan Rob.
13.
Masalah banjir di Pantai Teluk Jakarta, membuat masalah baru di
daerah hulu.
14.
Pengambilan material urug dari gunung untuk mencegah ROB dengan
cara meninggikan pantai utara, membuat daerah hulu semakin tererosi berat dan
material erosi memperkecil penampang basah sungai yang pada achirnya berdampak
meningkatkan banjir.
15.
Material urug untuk peninggian pantai teluk Jakarta untuk
mengatasi ROB, berdampak mempercepat penurunan permukaan tanah (preloading) dan
pada achirnya kena ROB lagi.
16.
Air baku tawar dibiarkan sia-sia berubah segera menjadi air
laut.
17.
Masyarakat Jakarta tidak mendapat akses yang layak untuk
memenuhi kebutuhan air bersih dari Pemerintah DKI.
18.
Industri, Pelabuhan, perhotelan, perkantoran tidak
mendapat akses air bersih yang layak dari Pemerintah DKI, sehingga
masing-masing Pengusaha TERPAKSA mengambil air untuk memenuhi kebutuhan air bersih
dalam melaksanakan usahanya yang juga sudah dibebani Pajak.
19.
Peraturan dan Undang-undang penggunaan lahan tidak dilaksanakan
dengan baik.
20.
Peraturan dan Undang-undang tentang limbah Industri dan Rumah
Tangga tidak dilaksanakan dengan baik.
21.
Kesadaran dan etika lingkungan masyarakat Indonesia perlu
ditingkatkan.
22.
Sungai jadi tempat pembuangan limbah padat (lemari?, spring
bed?) dan limbah cair termasuk logam berat, dsbnya dsbnya. . . . . . . .
.????????
24. Hutan Bakau yang dapat berfungsi menetralisir logam berat ditebang, untuk keperluan perut.
25.
Kwalitas air laut di pantai Teluk Jakarta sangat keruh akibat
“Partikel Sedimen Melayang Halus" sejauh 2 km dari bibir pantai.
26.
Populasi terumbu karang menurun sangat drastis, diikuti populasi
ikan menurun dengan dratis berakibat menambah beban pemiskinan para Nelayan
yang memang sudah miskin.
27.
Masalah logam berat mencemarkan semua mata rantai makanan biota
laut sampai ke level manusia seperti ini, sudah pernah terjadi di Minamata
Jepang Tahun 1953.
28.
Sekarang ini sudah mulai terlihat dampaknya pada masyarakat yang
mengkonsumsi produk laut yang tercemar logam berat yang akan terakumulasi dalam
tubuh manusia.
29. Ekspor berton-ton secara alamiah sampah DKI ke Pulau Seribu, saat angin barat.
30. Dsb.nya . . . . . . . . .??????????
3. USULAN PENYELESAIAN MASALAH
Khusus sebagai contoh kasus, Pembangunan Bertahan Berkelanjutan yang
HOLISTIK di DKI Jakarta.
Dengan parameter sebagai
berikut:
1. Negara
HARUS hadir sebagai Fasilitator, Motivator dan Judikator, dsbnya.
2. Proyek
bukan tujuan utama, melainkan tempat proses pembelajaran bagi semua pihak
dengan menempatkan manusia secara utuh dan sederajat.
3. Rakyat
tidak boleh “dicabut dari akarnya” / dipindahkan (lokal Wisdom sangat penting).
Nelayan HARUS terfasilitasi dengan sangat baik sehingga terangkat harkat dan martabatnya secara utuh.
Nelayan HARUS terfasilitasi dengan sangat baik sehingga terangkat harkat dan martabatnya secara utuh.
4. Pembangunan
INFRA STRUKTUR, HARUS tanpa menggunakan dana dari APBN atau APBD dan TANPA
pinjam uang.
5. Kontrak
Pemerintah DKI dengan Investor untuk lahan 3.800,0 Ha tetap dapat dilaksanakan
tanpa perlu mengambil material urug sebesar 330 juta m3 pasir dari tempat lain
(PENCEGAHAN terhadap kerusakan lingkungan yang “SANGAT DAHSYAT” ditempat lain).
6. Pasir
yang sudah TERLANJUR ADA (Pulau C, D, G dan N?) dapat dipakai untuk perapihan
“daratan yang timbul” seluas ± 7.000,0 Ha, tanpa REKLAMASI.
7. Pemerintah
DKI mendapatkan Penghasilan paling sedikit Rp. 100,0 Triliun, secara langsung
dari Revitalisasi dan Restorasi Pantai Utara Teluk Jakarta untuk digunakan
sebagai berikut:
·
Rp. 40,0 Triliun untuk membangun Tanggul Lepas Pantai (material
urug dari sedimen 13 Sungai di Teluk Jakarta).
·
Sisanya Rp 60,0 Triliun untuk memindahkan rakyat miskin dari
daerah kumuh (Bantaran Sungai, Kolong Jembatan, disamping rel Kereta Api,
dsbnya) ke lahan baru seluas ± 3.200,0 Ha (x ± Rp. 3 jt= ± Rp. 96 Triliun)
tanpa pembebasan, lengkap dengan lapangan kerja dan segala infra struktur
penopang lainnya.
8. Diperkirakan
perolehan dana, untuk DKI= ± Rp. 200 Triliun, tanpa pinjam.
9. Kondisi
Hutan Bakau, Tambak Udang, Tambak Bandeng yang ada, HARUS terlestari untuk
menjadi lebih baik.
10. Diciptakan
Hutan Bakau baru di lepas pantai dalam skala besar sehingga larutan nutrisi dan
mineral dari air darat (tanpa sedimen) dapat meningkatkan pertumbuhan biota
laut dan Terumbu karang sedemikian rupanya sehingga populasi jumlah ikan dapat
bertumbuh selaras dengan membaiknya Lingkungan Estuari Pantai (Pengurangan
sangat signifikan kadar logam berat).
11. Ada
danau Raksasa seluas ± 17.669,0 Ha, tanpa pembebasan lahan tanah.
12. Ada air
baku tawar dalam jumlah yang sangat besar.
13. Aliran
air dari darat tanpa halangan mengalir ke danau raksasa (TIDAK BOLEH ada
TANGGUL TEPI PANTAI PERMANEN), bahkan air dari darat dapat terjun bebas dengan
selisih ketinggian 5,0 m atau lebih.
14. Air
terjun dengan selisih ketinggian 5,0 m atau lebih, dapat dimanfaatkan untuk
membangkitkan energi listrik terbarukan yang ramah lingkungan sepanjang 40,0 Km
di Teluk Jakarta.
15. Penggunaan
dan kebutuhan pompa air yang sangat SEDIKIT dan sangat efisien.
16. Kedalaman
laut Kolam Pelabuhan Tanjung Priok= 20 m, tanpa pengerugan.
17. Pembangunan
Lapangan terbang Internasional diatas batu karang sepanjang 7 Km dan lebar 3
Km.
18. Dsb.nya.............
Paling sedikit 17 Parameter Utama yang
disajikan diatas, harus:
TERLAKSANA
TANPA KOMPROMI
setelah melalui penelitian
PROFESIONAL, JUJUR, TULUS dan BERTANGGUNGJAWAB
disemua sektor keilmuan (termasuk local Wisdom) dari
ANAK BANGSA dan PERGURUAN TINGGI SEINDONESIA
sesuai bidang keahlian dan kapasitasnya masing-masing.
setelah melalui penelitian
PROFESIONAL, JUJUR, TULUS dan BERTANGGUNGJAWAB
disemua sektor keilmuan (termasuk local Wisdom) dari
ANAK BANGSA dan PERGURUAN TINGGI SEINDONESIA
sesuai bidang keahlian dan kapasitasnya masing-masing.
Keberhasilan CONTOH pola pembangunan Bertahan Berkelanjutan yang HOLISTIK di
DKI Jakarta dapat dipakai untuk
Pembangunan REVITALISASI dan RESTORASI SELURUH Pantai Utara Jawa dan Pulau-Pulau
lainnya di Indonesia sesuai daya dukung lingkungannya.
Semarang-Pacitan dan
Semarang-Cilacap sangat dapat dijadikan salah satu pusat simpul strategis utama
perputaran barang dunia, yang menghubungkan 5 Benua melalui 2 Samudra (Pacific
dan Hindia).
Perjalanan Kereta Api
Semarang-Pacitan dan Semarang-Cilacap selama 5 jam, diperkirakan dapat
menghemat waktu 15 hari perputaran transportasi barang dunia melalui laut.
Besar harapan kami, atas
kehendakNYA, kita sebagai Putra-Putri Bangsa dapat bersama-sama berjuang untuk
Kebangkitan NKRI yang kita cintai bersama, amin.
Salam
sejahtera,
John Wirawan
John Wirawan
Email
: johnwirawan.dipl.ing@gmail.com
Blogspot : johnwirawan.blogspot.co.id
Blogspot : johnwirawan.blogspot.co.id